Recently Published
Most Viewed
Pengambilan Minyak Atsiri Dari Daun Dan Batang Serai Wangi (Cymbopogon Winterianus) Menggunakan Metode Distilasi Uap Dan Air Dengan Pemanasan Microwave Image
Journal article

Pengambilan Minyak Atsiri Dari Daun Dan Batang Serai Wangi (Cymbopogon Winterianus) Menggunakan Metode Distilasi Uap Dan Air Dengan Pemanasan Microwave

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses pengambilan minyak serai wangi (Citronella oil) dari daun dan batang serai wangi dengan metode distilasi uap dan air dengan pemanasan microwave dan membandingkan hasil yang didapatkan dengan penelitian terdahulu yaitu hydro distillation dan steam distillation kemudian mempelajari beberapa faktor yang berpengaruh terhadap rendemen dan mutu minyak serai wangi yang dihasilkan seperti pengaruh kondisi bahan (segar dan layu) dari daun dan batang serai wangi, pengaruh perlakuan bahan (utuh dan dicacah ± 2 cm), pengaruh bagian dari serai wangi (daun dan batang) serta pengaruh suhu operasi (100 °C, 105 °C dan 110 °C). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode distilasi uap dan air (steam and hydro distillation) dengan pemanasan microwave. Dalam pemanfaatan microwave akan ditambahkan pelarut berupa air untuk mengambil minyak di dalam daun dan batang serai wangi serta dilakukan pengambilan distilat tiap 20 menit. Kondisi operasi untuk metode ini adalah pada massa 200 gram dan tekanan atmosferik. Dari hasil penelitian didapatkan % rendemen minyak serai wangi yang tinggi pada variabel daun adalah pada daun layu cacah pada suhu 110 ℃ dengan % rendemen sebesar 1,52 % dan untuk batang adalah pada batang layu cacah pada suhu operasi 110 ℃ dengan % rendemen sebesar 1,03 %. Kandungan Citronella yang tinggi pada daun adalah saat kondisi daun segar sebesar 67,36 % dan pada batang saat kondisi batang layu sebesar 85,73 %. Densitas minyak serai wangi untuk daun pada range 0,872 – 0,882 gram/cm3 dan untuk batang pada range 0,862 – 0,877 gram/cm3. Nilai indeks bias untuk daun pada range 1,415 – 1,472 dan pada batang pada range 1,415 – 1,438. Nilai bilangan asam untuk daun pada range 2,805 – 3,366 dan pada batang pada range 3,086 – 3,647.
Analisa Strategi Pemasaran Produk Kosmetik Wardah Dengan Pendekan SWOT\u002DAHP (Analytic Hierarchy Process) Image
Journal article

Analisa Strategi Pemasaran Produk Kosmetik Wardah Dengan Pendekan SWOT-AHP (Analytic Hierarchy Process)

Saat ini perkembangan industri kosmetik di Indonesia berkembang pesat. Potensi-potensi dalam industri kosmetik menimbulkan timbulnya persaingan dalam industri tersebut. Agar Perusahaan dapat bertahan diperlukan strategi pemasaran yang baik guna memanfaatkan potensi tersebut. Untuk dapat melakukan hal tersebut Perusahaan harus mengetahui kondisi internal dan eksternal Perusahaan yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran tersebut. Analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, threat) adalah alat perencanaan strategis yang cocok untuk digunakan untuk mengetahui faktor-faktor tersebut. Metode AHP (analitic hierarchy process) digunakan untuk menentukan penting atau tidaknya sebuah faktor dalam SWOT. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT-AHP untuk menentukan tingkat kepentingan faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran Perusahaan. Objek penelitian ini adalah kosmetik Wardah, yang saat ini merupakan satu-satunya kosmetik halal di Indonesia. Terdapat dua strategi alternatif in house dan outsourcing. Hasil penelitian yang diperoleh adalah alternatif in house atau strategi pemasaran yang sudah dilakukan oleh kosmetik Wardah. In house juga terbukti efektif diterapkan di Perusahaan kosmetik.
Suggested For You
Perbandingan Kadar Fe(II) dalam Tablet Penambah Darah secara Spektrofotometri UV\u002DVis yang Dipreparasi Menggunakan Metode Destruksi Basah dan Destruksi Kering Image
Journal article

Perbandingan Kadar Fe(II) dalam Tablet Penambah Darah secara Spektrofotometri UV-Vis yang Dipreparasi Menggunakan Metode Destruksi Basah dan Destruksi Kering

Telah dilakukan penelitian mengenai analisa perbandingan kadar Fe(II) dalam tablet penambah darah dengan metode destruksi basah dan destruksi kering. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui metode destruksi yang lebih efektif untuk analisa kadar Fe dalam tablet penambah darah. Tablet penambah darah yang digunakan adalah tablet S. Pengukuran kadar Fe(II) dilakukan dengan mereaksikan tablet penambah darah S dengan agen pengompleks 1,10-fenantrolin dan diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Panjang gelombang maksimum yang didapatkan adalah 509 nm dan nilai regresi (r2) pada kurva kalibrasi adalah 0,9953. Tablet penambah darah dipreparasi menggunakan destruksi basah dan destruksi kering. Hasil pengukuran kadar Fe(II) dengan metode destruksi basah adalah 99,6 mg dengan persentase Fe terukur sebesar 23,7% (237142,86 ppm), sedangkan kadar Fe(II) dengan metode destruksi kering adalah 26,69 mg dengan persentase Fe terukur sebesar 6,36% (63547,62 ppm). Hasil pengukuran tersebut menunjukkan bahwa destruksi basah lebih efektif untuk analisa kadar Fe(II) dalam tablet penambah darah.
Read more articles