Recently Published
Pengembangan Kemasan yang Marketable pada UKM Sofi dan UKM Wida di Desa Sendangagung Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman Image
Conference paper

Pengembangan Kemasan yang Marketable pada UKM Sofi dan UKM Wida di Desa Sendangagung Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman

Wingko merupakan makanan tradisional yang terbuat dari kelapa sebagai bahan utama. UKM mitra dalam program IbM (Ipteks bagi Masyarakat) adalah UKM Sofi dan UKM Wida. Kedua UKM mitra memiliki permasalahan yang sama tentang kemasan yang digunakan, yaitu kemasan primer yang masih sering terkena noda minyak, belum memiliki kemasan sekunder yang digunakan untuk menjual produk yang dihasilkan, dan belum memiliki pembukuan keuangan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengintroduksikan kemasan yang marketable dan memberikan pelatihan pembukuan sederhana. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa introduksi kemasan yang marketable dapat memberikan dampak positif bagi kedua UKM, yaitu penggunaan kemasan primer yang dikombinasi dengan plastik tidak menimbulkan noda minyak, penggunaan kemasan sekunder dengan desain dan informasi yang lengkap menjadikan image produk lebih meningkat, serta UKM dapat melakukan pembukuan sederhana.
Potensi Pengembangan Agroindustri Gula Semut di Kabupaten Kulon Progo Image
Conference paper

Potensi Pengembangan Agroindustri Gula Semut di Kabupaten Kulon Progo

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui potensi agroindustri gula semut di Daerah Istimewa Yogyakarta. Gula kelapa atau palm sugar merupakan salah satu produk sektor agroindustri dengan potensi pengembangan yang baik dan memiliki potensi ekspor yang cukup besar. Agroindustri gula kelapa mempunyai prospek yang cukup bagus untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga petani kelapa. Program diversifikasi industri gula nasional yang berbasis palmae seperti gula kelapa sangat strategis peranannya sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan pemerintah dan masyarakat terhadap gula pasir (tebu) dan gula sintetis yang sebagian besar masih impor. Kelapa merupakan komoditas yang paling banyak dibudidayakan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini karena kondisi iklim dan topografi wilayah DIY sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman kelapa. Tanaman kelapa tersebar di 5 Kabupaten di DIY; dan sekitar 41,40% luas tanaman terdapat di Kabupaten Kulon Progo; 24,12% berada di wilayah Kabupaten Bantul; 21,98% berada di wilayah Kabupaten Gunung Kidul; 12,45% berada di wilayah Kabupaten Sleman; dan 0,05% berada di Kota Yogyakarta. Salah satu produk agroindustri gila kelapa adalah gula semut. Gula semut diproduksi oleh lebih dari 2000 industri rumah tangga di Kabupaten Kulon Progo. Produksi rata-rata mencapai 7 ton/hari. Permintaan gula semut berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Permintaan pasar terhadap gula semut mencapai 200ton/bulan yang khususnya untuk diekspor ke negara-negara seperti Singapura, Jerman, Jepang, Amerika, Timur Tengah dan Australia. Ekspor gula semut dari tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 200 persen. Gula semut merupakan produk potensial untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan rumah tangga petani kelapa.
Ketersediaan Pangan di Provinsi Papua Barat Image
Conference paper

Ketersediaan Pangan di Provinsi Papua Barat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Produksi pangan di Provinsi Papua Barat. (2) sebaran produksi pangan di Provinsi Papua Barat. (3) ketersediaan pangan di Provinsi Papua Barat. Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa produksi merupakan bagian dari ketersediaan pangan. Karakteristik daerah Provinsi Papua Barat yang berbeda dan sumber daya alam yang masih melimpah menghasilkan produksi pangan yang cukup bagi maasyarakat di Provinsi Papua. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan data sekunder untuk tahun 2011 – 2015 yang diperoleh dari BPS, Dinas Pertanian dan instansi terkait. Hasil analisis menunjukkan bahwa padi, ubi jalar dan kacang kedelai mengalami peningkatan, sedangkan ubi kayu, jagung, sayuran dan kacang tanah mengalami fluktuasi. Kabupaten Manokwari merupakan sentra produksi padi, kentang, kacang kedelai, sayuran. Sementara Kabupaten Sorong merupakan sentra produksi jagung dan kacang hijau. Kota sorong merupakan sentra produksi ubi kayu. Sentra produksi ubi jalar dan kacang tanah adalah Kabupaten Raja Ampat. Selanjutnya sentra produksi cabe adalah teluk bintuni. Untuk sagu, tersebar di Kabupaten Teluk Bintuni, Kaimana, Teluk Wondama dan Kabupaten Sorong Selatan. Provinsi Papua barat mengalami defisit pangan, karena kebuthan pangan lebih besar dari ketersediaan produksi tanaman pangan. Jika dilihat per kabupaten maka hanya Kabupaten Manokwari dan Sorong mengalami surplus pangan.